Risk
and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan,
institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun
keuntungan dalam suatu periode akuntansi.
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:
1.
bersifat linear atau searah.
2.
Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi
pula risiko.
3.
Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan
investasi maka semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
4.
Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang
bersifat normal.
JENIS – JENIS RETURN :
Return on equity :atau
imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih dibagi ekuitas pemegang
saham.
Return of capital : atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak kena pajak
kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan
bukan distribusi deviden. Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah
pembayaran.
Return on investment :atau
imbal hasil atas investasi merupakan membagi pendapatan sebelum pajak terhadap
investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan hubungan antara investasi
dan laba.
Return on invested capital : atau imbal hasil atas modal investasi merupakan pendapatan bersih dan
pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan.
Return realisasi : merupakan return yang telah terjadi.
Return on network :
atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang saham yang dapat
menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan
kekayaan bersihnya.
Return :atau
imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk menentukan efisiensi operasi
perusahaan, seseorang dapat membandingkan presentase penjualan bersihnya yang
mencerminkan laba sebelun pajak terhadap variable yang sama dari periode
sebelumnya.
Return ekspektasi : merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa
mendatang.
Total return :
merupakan return keseluruhan dari
suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
Return realisasi portofolio :merupakan rata-rata tertimbang dari
return-return realisasi masing masing sekuritas tunggal di dalam portofolio
tersebut.
Return ekspektasi portofolio : merupakan rata-rata tertimbang
dari return-return ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam
portofolio
RETURN YANG DIHARAPKAN
DAN RISIKO PORTOFOLIO
Tujuan investor dalam berinvestasi adalah
memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus
dihadapinya.
Return total = yield + capital
gain (loss)
Yield untuk obligasi adalah bunga, sedangkan untuk
saham adalah dividen. Capital gain untuk obligasi maupun saham adalah
selisih harga pasar dengan harga pada waktu beli. Disamping return investor juga harus mempertimbangkan risiko
suatu investasi sebagai dasar pembuatan keputusan investasi.
Sumber-sumber risiko
antara lain:
- Risiko suku bunga.
Perubahan suku bunga akan mempengaruhi variabilitas
return suatu investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham
secara terbalik. Jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun, dan
sebaliknya jika suku bunga turun harga saham akan naik.
- Risiko Pasar
Fluktuasi pasar secara keseluruhan
yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi disebut sebagai risiko
pasar. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar saham
secara keseluruhan.
- Risiko inflasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli
rupiah yang telah diinvestasikan. Oleh karenanya, risiko inflasi juga bisa
disebut sebagai risiko daya beli.
- Risiko Bisnis
Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis
industri disebut sebagai risiko bisnis.
- Risiko Finansial
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk
menggunakan utang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi utang yang
digunakan perusahaan, semakin besar risiko finansial yang dihadapi perusahaan.
- Risiko likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas
yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder.
- Risiko Nilai Tukar Mata Uang
Risiko ini berkaitan dengan fuktuasi nilai tukar mata
uang domestik dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal sebagai risiko mata
uang (currency risk) atau risiko nilai tukar (exchange rate risk).
- Risiko Negara (Country Risk)
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena
sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar