Jumat, 21 April 2017

RISK & RETURN



Risk and return adalah kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu, baik kerugian maupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi. Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian adalah:
1.      bersifat linear atau searah.
2.      Semakin tinggi tingkat pengembalian maka semakin tinggi pula risiko.
3.      Semakin besar asset yang kita tempatkan dalam keputusan investasi maka semakin besar pula risiko yang timbul dari investasi tersebut.
4.      Kondisi linear hanya mungkin terjadi pada pasar yang bersifat normal.

JENIS – JENIS RETURN   :

Return on equity                         :atau imbal hasil atas ekuitas merupakan pendapatan bersih dibagi ekuitas pemegang saham.
Return of capital                         : atau imbal hasil atas modal merupakan pembayaran kas yang tidak kena pajak kepada pemegang saham yang mewakili imbal hasil modal yang diinvestasikan dan bukan distribusi deviden. Investor mengurangi biaya investasi dengan jumlah pembayaran.
Return on investment                 :atau imbal hasil atas investasi merupakan membagi pendapatan sebelum pajak terhadap investasi untuk memperoleh angka yang mencerminkan hubungan antara investasi dan laba.
Return on invested capital          : atau imbal hasil atas modal investasi merupakan pendapatan bersih dan pengeluaran bunga perusahaan dibagi total kapitalisasi perusahaan.
Return realisasi                           : merupakan return yang telah terjadi.
Return on network                     : atau imbal hasil atas kekayaan bersih merupakan pemegang saham yang dapat menentukan imbal hasilnya dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan kekayaan bersihnya.
Return                                          :atau imbal hasil atas penjualannya merupakan untuk menentukan efisiensi operasi perusahaan, seseorang dapat membandingkan presentase penjualan bersihnya yang mencerminkan laba sebelun pajak terhadap variable yang sama dari periode sebelumnya.
Return ekspektasi                       : merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.
Total return                                 :  merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu.
Return realisasi portofolio          :merupakan rata-rata tertimbang dari return-return realisasi masing masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut.
Return ekspektasi portofolio      : merupakan rata-rata tertimbang dari return-return ekspektasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTOFOLIO
               
                Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya.
            Return total = yield + capital gain (loss)
Yield untuk obligasi adalah bunga, sedangkan untuk saham adalah dividen. Capital gain untuk obligasi maupun saham adalah selisih harga pasar dengan harga pada waktu beli. Disamping return investor juga harus mempertimbangkan risiko suatu investasi sebagai dasar pembuatan keputusan investasi.
Sumber-sumber risiko antara lain:
  1. Risiko suku bunga.
Perubahan suku bunga akan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga saham secara terbalik. Jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun, dan sebaliknya jika suku bunga turun harga saham akan naik.
  1. Risiko Pasar
Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi disebut sebagai risiko pasar. Fluktuasi pasar biasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan.
  1. Risiko inflasi
Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah diinvestasikan. Oleh karenanya, risiko inflasi juga bisa disebut sebagai risiko daya beli.
  1. Risiko Bisnis
Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industri disebut sebagai risiko bisnis.
  1. Risiko Finansial
Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan utang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar proporsi utang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko finansial yang dihadapi perusahaan.
  1. Risiko likuiditas
Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder.

  1. Risiko Nilai  Tukar Mata Uang
Risiko ini berkaitan dengan fuktuasi nilai tukar mata uang domestik dengan nilai mata uang negara lainnya. Risiko ini juga dikenal sebagai risiko mata uang (currency risk) atau risiko nilai tukar (exchange rate risk).
  1. Risiko Negara (Country Risk)
Risiko ini juga disebut sebagai risiko politik, karena sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu negara.